Senin, 01 Februari 2010

Aceh dan Sumut Korban Titik Api Sumatera

WajibNulis - Dua provinsi tercatat sebagai korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Pulau Sumatera, Senin (1/02/10) ini. Satelit National Oceanic Atmospheric and Administration (NOAA) merekam keberadaan titik api di daerah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Keberadaan titik api menyusul kian berkurangnya curah hujan di sejumlah wilayah Sumatera seperti di dua provinis tersebut. Kepala kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Philip Mustamu, melalui staf analisa Warih mengatakan, satelit NOAA merekam sebanyak dua titik kebakaran hutan dan lahan di daerah Provinsi Aceh.

Selanjutnya daerah Provinsi Sumatera Utara hanya mengalami sebanyak 1 titik api. Sehingga jumlah kebakaran hutan dan lahan hanya 3 titik di wilayah Pulau Suamtera hari ini. BMKG mendapatkan konvergensi awan mulai berkurang di sejumlah wilayah Sumatera. Sehingga cuaca cerah berawan yang membuka peluang pertumbuhan titik api sering terjadi di Sumatera dalam beberapa hari terakhir.(Surya)

Pelayaran Aman Melaut di Perairan Riau dan Kepri

WajibNulis - Sejumlah perairan Pulau Sumatera dinilai aman bagi pelayaran, Senin (1/02/10) ini. Keadaan itu menyusul ketinggian gelombang hanya maksimum mencapai 1,5 meter. Selain gelombang mereda, sejumlah perairan juga tidak lagi mengalami cuaca buruk dari berbagai gangguan cuaca.

Menurut data kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Pekanbaru, perairan yang tergolong aman bagi pelayaran adalah perairan Dumai, Bengkalis, Selat Panjang, Selat melaka dan sekitarnya hanya mengalami gelombang yang kurang dari satu meter.

Sedangkan perairan Pulau Batam, Selat Singapura, Tanjung Pinang dan sekitarnya hanya mengalami gelombang rata-rata antara 1 meter hingga 1,25 meter. Selanjutnya, perairan Pulau Tujuh Natuna, Matak, Tarempa, Dabo Singkep sekitarnya hanya mengalami gelombang 1 meter hingga 1,5 meter.

Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Warih mengatakan, ketinggian gelombang di sejumlah perairan Sumatera tersebut dinilai relatif aman bagi pelayaran.(Surya)

Riau Terbebas Dari Kebakaran Hutan dan Lahan

WajibNulis - Provinsi Riau terbebas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Senin (1/02/10) ini. Padahal, cuaca cerah berawan dengan temperatur maksimum mencapai 33 derjat celsius mewarnai Riau sepanjang siang tadi. Namun, satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) tidak mengakpa satu titik karhutla pun di Riau.

Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, cuaca cerah berawan tersebut lebih dipengaruhi oleh gejala pemansan lokal di Riau. Sedangkan pelaung hujan masih ada pada malam dan dini hari nanti.

"Peluang hujan masih tetap ada di Riau bagian Barat, bagian Tengah dan Selatan. Hujan dengan intensitas ringan itu hanya bersifat lokal. Konvergensi awan yang rawan hujan berkurang. Keadaan itu dipengaruhi oleh pergerakan angin. Umumnya angin bertiup lebih dominan dari arah Barat Laut ke Timur Laut, kecepatannya berkisar 5 hingga 25 kilometer per jam,"terang kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Warih kepada RiauInfo.

Mulai menipisnya peluang hujan tersebut di Riau, BMKG menilai masih besar peluang pertumbuhan titik kebakran hutan dan lahan ke depan. Sehingga, diperkirakan akan rawan kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa hari ke depan di Riau.(Surya)