Jumat, 29 Januari 2010

Tinggal Anda Yang Belum Menikamti Uang Dari Internet Dengan Jurus Mas Joko!

Daya Beli Koran Pekanbaru Tertinggi

WajibNulis - Rata-rata orang dewasa Kota Pekanbaru mempunyai daya beli surat kabar harian senilai Rp.142.000 dalam sebulan. Nilai rata-rata daya beli koran itu dilansir oleh Serikat Surat Kabar (SPS) berdasarkan data survei LP3S. Data ini lebih tinggi dibanding kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini juga dinilai sebagai indikasi kebutuhan informasi dan tingkat ekonomi rakyat Riau secara umum relatif meningkat.

Anggota SPS Pusat Asmono Wikan, sebagai nara sumber dalam acara Pelatihan Manajemen Pers 2010 memaparkan, keadaan itu merupakan peluang bagi pertumbuhan surat kabar di Riau, Pekanbaru khususnya.

Menurut Asmono Wikan, kemampuan beli orang dewasa hasil survei LP3S tersebut dihitung rata-rata dengan cara beli koran baik secara langganan, maupun secara eceran dalam sebulannya. Sehingga, prospek pertumbuhan surat kabar Riau masih dinilai tinggi.

Kota Pekanbaru bahkan sempat masuk dalam daftar SPS sebagai kota yang terbanyak menerbitkan surat kabar sejak reformasi bergulir. Meski pertumbuhannya kuantitasnya menyusut dalam beberapa tahun terakhir, namun masih dinilai sebagai kota yang berpotensi untuk pengembangan surat kabar.(Surya)

Kapal Tradisional Diminta Waspada Gelombang Kepri

WajibNulis - Keadaan gelombang laut wilayah perairan Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih perlu diwaspadai pelayaran. Keadaan itu menyusul ketinggian gelombang maksimum lebihj dari tiga meter. Selain itu, pengaruh cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang pasang itu berbahaya bagi pelayaran, khususnya pelayaran tradisional nelayan.

Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan ketinggian gelombang perairan kepulauan Natuna, Matak, Tarempa dan Dabo Singkep sekitarnya mencapai 2 meter hingga 3,5 meter.

Sementara itu, gelombang perairan Pulau Batam, Selat Singapura dan Tanjung Pinang mencapai rata-rata 2 meter hingga 3 meter. Gelombang sering terjadi akibat adanya cuaca buruk dari tekanan rendah Laut Cina Selatan.

Daerah Kepulauan Riau yang paling sering mengalami pengaruh cuaca buruk tersebut adalah kepulauan Natuna, Matak, Tarempa Dabo Singkep sekitarnya. Sedangkan wilayah pesisir Provinsi Riau yang sering juga terkena imbasnya adalah pesisir Riau bagian Selatan sekitar perairan Inderagiri Hilir. Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Warih mengatakan, pelayaran yang perlu sekali waspada adalah kapal tradisonal yang sering dibawa nelayan melaut.(Surya)

Bank Riau Diminta Sedia Pinjaman UKM ke Pengrajin Songket Melayu

WajibNulis - Pengrajin Songket Melayu akan dimudahkan untuk memperoleh modal bantuan dari perbankan. Fasilitas kemudahan pinjaman modal ini disediakan dari bank daerah yaitu Bank Riau. Program pinjaman itu khusus untuk Usaha Kecil Menengah(UKM) yang ada di perbankan saat ini.

Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Suraji mengatakan, usaha merekomendasikan pinajman bagi pengrajin songket tersebut merupakan tindak lanjut dari himbauan Walikota Pekanbaru untuk memakai baju Songket Melayu kepada pegawai dan tenaga guru dilingkungan Pemko Pekanbaru.

"Dalam waktu dekat kita akan mengundang para UKM yang menekuni songket di Pekanbaru. Sehingga koordinasi untuk pinjaman modal dan produksi songket bagi kebutuhan salah satu pakaian kerja pegawai akan cepat dipenuhi,"ungkap Suraji.(Surya)

Teliti Isi Bensin di SPBU

WajibNulis - Ulah dari petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali menjadi keluhan bagi sejumlah warga. Meski telah ditertibkan secara rutin oleh Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag), namun kecurangan takaran masih tetap terjadi.

Seorang warga Kulim Pekanbaru, Khidir mmarah-marah kepada petugas SPBU yang berada di jalan Hang Tuah Ujung. Kemarahan Khidir ini meledak saat melihat beberapa kali petugas pengisi bensin di SPBU tersebut mengurangi takaran mereka kepada pelanggannya. Setiap pelanggan yang lengah dan tidak melihat agro pengisian, maka saat itulah oknum petugas itu beraksi.

"Sering terjadi saat waktu pagi hari ketika antrian lagi panjang. Bagi warga yang tergesa dan tidak melihat meteran pengisiaan akan jadi korban kecurangan mereka. Sampai giliran saya, maka saat itu lah saya marahi dia. Sudah banyak yang menjadi korban mereka,"ungkap Khidir kepada RiauInfo.

Sementara itu, Disperindag mencatat sebanyak 21 SPBU yang telah ditertibkan dan disegel selama tahun 2009 silam. Sedangkan pada tahun ini, baru sekitar 2 SPBU yang menjadi sasaran penertiban meterannya. Kepala Bidang Pengawasan Disperindag Kota Pekanbaru, Khairizal mengatakan, hasil penertiban mendapatkan selisih sekitar 0,3 persen dari takaran sesungguhnya. Hasil ini akan ditidaklanjuti oleh Badan Meterologi untuk diperbaiki.(Surya)