Minggu, 31 Januari 2010

Wilayah Barat Riau Berpeluang Hujan Hingga Pagi

WajibNulis - Cuaca wilayah Provinsi Riau secara umum akan mengalami peluang hujan relatif merata pada Minggu (31/01/10) ini. Hujan lebih berpotensi luas terjadi antara rentang waktu sore, malam, dini hari dan segaian wilayah Riau akan berpeluang hujan pada besok pagi.

Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, peluang hujan umumnya kan terjadi di wilayah Riau bagian tengah seperti di Kota Pekanbaru sekitarnya. Wilayah Riau bagian Barat dan bagaian Selatan juga berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Khusus wilayah Riau bagian Barat, potensi hujan terjadi hingga waktu pagi hari nanti. Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Sanya mengatakan, peluang hujan umumnya bersifat lokal dengan intensitas ringan. Seperti Kota Pekanbaru telah mengalami hujan pada pukul 20.00 WIB ini.

Sedangkan arah angin umumnya bergerak dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan rata-rata 5 kilometer hingga 25 kilometer per jam. Potensi angin kencang dan petir relatif sedikit pada daerah Riau yang berpeluang hujan tersebut hari ini.(Surya)

Peranap Lebih Tepat Untuk PLTU

WajibNulis - Lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2X100 Mega Wat (MW) Provinsi Riau, dinilai lebih tepat di daerah Peranap Kabupaten Pelalawan. Penilaian ini berdasarkan bahan baku tenaga uap batu bara lebih banyak di daerah Pelalawan tersebut yang mencapai 7,2 milar ton. Sehingga, dari segi ekonomis, penyediaan bahan bakunya akan lebih irit dan dekat dengan lokasi PLTU nantinya.

Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit menyatakan hal tersebut terkait rencana pembangunan PLTU di Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Menurut Mambang, proyek pembangunan porgram 10.000 MW pemerintah pusat tersebut perlu dipastikan lokasinya di Peranap Pelalawan. Hal ini merupakan tindakan strategis bagi penyediaan tenaga listrik jangka panjang untuk Riau. Sehingga, proses pengerjaan pembangunan akan segera dilakukan.

"Secara ekonomis dan pertimbangan dari segi lainnya, lokasi pembangkit PLTU itu sangat strategis di Peranap. Karena daerah ini memupunyau cadangan batu bara yang berlimpah hingga 7,2 miliar ton sebagai bahan operasional PLTU. Hal ini sangat mendukung listrik Riau dari segi apapun untuk jangka panjang,"ungkap Mambang.(Surya)

PSPS Pekanbaru Kalahkan Pelita Jaya

WajibNulis - Tim sepak bola kebanggaan Riau PSPS Pekanbaru berhasil memenangkan pertandingan terhadap Pelita Jaya dengan skor 2-1 di Stadion Kaharuddin Nasutian, Rumbai Pekanbaru, Minggu (31/01/10) ini. Kemenangan PSPS Pekanbaru ini untuk kesekian kalinya menjamu lawan dan disaksikan oleh puluhan ribu pendukungnya.

Skor kemenangan pertama pada menit ke delapan ditelurkan oleh sundulan Dzumafo yang memanfaatkan umpan dari Cyril Emile. Sundulan Dzumafo yang merobek pertahanan penjaga gawang Pelita Jaya, Dian Agus Prasetyo tersebut. Skor satu nol untuk PSPS ini bertahan higga akhir babak pertama.

Pada babak kedua, penampilan PSPS relatif menurun dan digunakan oleh Pelita Jaya menekan dan menyerang daerah rawan PSPS di kotak 12 gawangnya. Namun pertahanan masih bisa dirapatkan oleh pemain PSPS. Permainan berlanjut hinggamenit 60 puluh dengan serangan yang intens dari Pelita Jaya.

Semangat tim PSPS Pekanbaru naik turun saat bola serangan balik datang dari arah gawangnya. Gemuruh suporter kembali memenuhi suasana dengan aksi Isnaini yang memanfaatkan bola muntah dan kemelut di depan gawang Pelita Jaya. Sehingga, skor PSPS bertambah menjadi 2-0 pada menit 70.

Keunggulan tersebut kian memotifasi semangat pemaian PSPS dan kian banyak melakukan serangan-serangan terobosan dan serangan balik dari bawah. Namun, semangat ini menjadi kesempatan bai Pelita Jaya saat pengawalan gawang PSPS merenggang dan terjadilah gol dari tendangan Jajang Mulyana yang mendapatkan kesempatan dari kemelut di depan gawang PSPS. Skor 2-1 tersebut berkahir hingga peluit panjang berkumandang.

Hasil kemenangan ini menambah point PSPS hingga 25 point di liga ISL 2009-2010 ini. dengan point ini, PSPS berhak melaju pada tingkat 8 klasemen sementara pada liga ISL 2009/2010 ini.(Surya)

Titik Api Bertahan di Bengkalis

WajibNulis - Jumlah kebakran hutan dan lahan Wilayah Provinsi Riau mula menurun tajam. Keadaan itu menyusul hujan yang kembali melanda Riau pada malam hari kemarin. Sehingga jumlah kebakaran hutan dan lahan hanya tinggal satu titik di Riau pada Minggu (31/01/10) ini.

Berdasar hasil rekaman satelit National Oceanic and Atmosheric Administration (NOAA), kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan keberadaan titik api kebakran hutan dan lahan (karhutla) itu terdapat di daerah Kabupaten Bengkalis.

Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalu staf analisa Sanya mengatakan, wilayah Riau bagian pesisir memang relatif sedikit peluang hujannya pada hari ini. Sehingga daerah Bengkalis masih tersisa satu titik api tersebut hari ini.

Sedangkan peluang hujan masih meluas di daerah Riau bagian Barat dan Selatan dengan intensitas ringan hingga sedang. Hujan diperkirakan terjadi pada rentang waktu sore dan malam hari. Sedangkan wilayah Riau bagian Barat berpeluang hujan hingga esok pagi.(Surya)

Ganti Rugi Pelacuran Teleju Rp.4,25 Miliar

WajibNulis - Proses ganti lahan lokalisasi pelacuran Teleju terus berjalan. Pemerintah Kota Pekanbaru serius untuk mengganti rugi lahan yang berkisar 200 bangunan rumah di lokasi tersebut. Pemko Pekanbaru malah telah menyediakan anggaran ganti rugi lahan senilai Rp.4,25 miliar rupiah.

Asisten I Pemko Pekanbaru Dorman Johan mengatakan, proses untuk ganti rugi lahan Teleju tersebut telah mencapai kesepakatan bagi pemilik lahan. Tindak lanjutnya lagi adalah kesepakatan ganti rugi bangunan dan lahan yang masih dibicarakan.

Ganti rugi lahan lokalisasi Teleju ini terkait larangan Pemko Pekanbaru terhadap adanya tempat pelacuran di Pekanabru. Beberapa tahun silam larangan ini telah dikeluarkan oleh Walikota Pekanbaru Herman Abdullah sendiri.

Menurut Herman, sebagai Walikota dirinya menegaskan melarang adanya lokasi pelacuran di Pekanbaru. Sehingga, kebijakan itu berwujud sebagai ganti rugi lahan untuk lokasi pelacuran di Teleju tersebut pada tahun ini. Menurut rencana, Pemko Pekanbaru akan segera menyelesaikan ganti rugi lahan hingga bulan Maret tahun ini.(Surya)

Sabtu, 30 Januari 2010

Perairan Riau Aman Bagi Pelayaran

WajibNulis - Ketinggian gelombang laut relatif mereda di sejumlah perairan Pulau Sumatera, Sabtu (30/01/10) ini. Sperti gelombang periaran pesisir Barat, Pesisir Timur Sumatera relatif aman bagi pelayaram. Keadaan gelombang yang relatif perlu diwaspadai adalah di perairan Kepulauan Natuna dan Batam.

Gelombang periaran pesisir Barat Pulau Sumatera maksimum hanya berkisar 0,75 meter hingga 1,25 meter. Sementara, perairan pesisir Timur Sumatera seperti perairan Bengkalis, Dumai, Selat Panjang dan Selat Melaka hanya berkisar 0,5 meter hingga 0,75 meter. Keadaan ini aman bagi pelayaran termasuk pelayaran tradisonal nelayan.

Namun, kepala kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Philip Mustamu, melalui staf analisa Warih mengatakan, gelombang wilayah perairan Batam mencapai ketinggian 1 meter hingga 2 meter.

Sementara, periaran Natuna, Matak, Tarempa, Dabosingkep sekitarnya mengalami gelombang anatar 2 meter hingga 2,5 meter. Keadaan itu masih perlu diwaspadai pelayaran, khusunya kapal tradisional nelayan pada saat cuaca buruk terjadi.(Surya)

Tiga Provinsi Korban Karhutla di Sumatera

WajibNulis - Provinsi Riau masih tercatat sebagai daerah yang terbanyak mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Pulau Sumatera, Sabtu (30/01/10) ini. Meski jumlahnya relatif menurun dibanding beberpa hari terkahir, satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) merekam sebanyak 7 titik karhutla di Riau. Provinsi lain yang menjadi korban karhutla adalah Sumatera Utara dan Bengkulu.

Kepala kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Philip Mustamu, melalui staf analisa Warih mengatakan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Bengkulu masing-masing hanya mengalami satu titik api. Sehingga total karhutla mencapai 9 titik di wilayah Pulau Sumatera hari ini.

BMKG mencatat berkurangnya volume hujan di sejumlah provinsi dalam sepekan terakhir di Sumatera. Keadaan itu menyusul peralihan tekanan rendah Samudera Pasifik. Sehingga pertumbuhan awan juga mulai terganggu di wilayah Sumatera.

Seperti daerah Provinsi Riau sepanjang siang tadi mengalami cuaca cerah berawan dengan temperatur maksimum mencapai 31,5 derjat celsius. Keadaan itu memberi peluang pertumbuhan titik api hari ini.(Surya)

Bundaran Air Mancur Sepi Pengunjung

WajinMulis - Bundarn air mancur yang berada di tengah Kota Pekanbaru kembali dikunjungi warga sebagai objek malam liburan, Sabtu (30/01/10) ini. Namun, keramaian bertahan tidak terlalu lama dan kembali sepi. Keadaan itu menyusul tidak aktifnya air mancur bundaran tersebut.

Sejumlah warga yang mengunjungi bundaran mengaku tidak betah berada di bundaran jika air mancurnya tidak aktif. Mereka mengira air mancurnya akan segera aktif pada malam ini. Namun, warga yang datang sejak sore itu hingga jelang malam juga tidak menikmati air mancurnya. Sehingga stau-persatu warga meninggalkan bundaran yang berada di depan kantor walikota Pekanbaru tersebut.

"Lebih baik kita ke bundaran Cut Nyak Dien aja lagi. Dibundaran ini tidak asik jika air mancurnya mati,"ungkap Peri yang membawa keluarganya untuk menikmati malam liburan saat ini.

Akibat tidak aktifnya air mancur bundaran, lokasi itu akhirnya kian sepi pengunjung. Warga beralih ke lokasi lain. Salah satu tempat alternatif hiburan wrga Kota Bertuah ini adalah bundaran kawasan Jalan Cut Nyak Dien.

Bundaran di belakang gedung pustaka wilayah Riau itu nyaris setiap malam ramai dikunjungi warga. Keramaian memuncak jika malam liburan seperti saat ini. Sedangkan bundaran depan kantor Walikota Pekanbaru akan sepi jika air mancurnya tidak aktof seperti malam ini.(Surya)

Bengkalis dan Pelalawan Korban Karhutla Riau

WajibNulis - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di sejumlah daerah Provinsi Riau, Sabtu (30/01/10) ini. Satelit National Oceanic and Administration (NOAA) mencatat sebanyak dua daerah Riau yang mempunyai titik api kebakaran hutan dan lahan hari ini. Daerah yang menjadi korban titik api adalah Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan.

Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan, hasil rekaman satelit NOAA mendapatkan sebanyak 6 titik api berada di daerah Kabupaten Bengkalis. Sedangkan daerah Kabupaten Pelalawan hanya mempunyai satu titik api. Sehingga jumlah karhutla menjadi 7 titik di wilayah Provinsi Riau hari ini.

Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu, melalui staf analisa Warih mengatakan, cuaca Riau masih cerah berawan sepanjang siang tadi. Meski ada hujan pada sore hari, namun hanya bersifat lokal dan berintensitas ringan. Cuaca cerah berawan dan temperatur udara mencapai 31,5 derjat celsius masih memberi peluang pertumbuhan titik apai di dua daerah Riau tersebut hari ini.(Surya)

'Bikers' Cilik Begah Aksi Balapan Liar

WajibNulis - Seratusan lebih para bikers cilik memenuhi salah satu badan jalan Cut Myak Dien Pekanbaru, Sabtu (30/01/10) malam minggu ini. Kehadiran mereka yang melakukan aksi dengan sepedanya itu mengundang perhatian pengnjung bundaran di kawasan jalan tersebut. Sehingga, aksi ugal-ugalan balapan sepeda motor secara liar juga tidak berlangsung.

Para biker cilik tersebut sengaja diperbolehkan memakai salah satu badan jalan Cut Nyak Dien untuk aksi mereka. Kegiatan itu juga didukung oleh para klub motor yang juga ratusan anggotanya 'nongkrong' di kawasan jalan perkantoran pemerintahan Riau itu. Keramaian bundaran tersebut kian bertambah dengan kehadiran jasa mainan anak dan sejumlah pedagang kaki lima.

Bahkan, di sisi jalan Cut Nyak Dien lainnya terdapat banyak mobil kalangan menengah atas yang parkir. Meski tanpa ketatnya pengawalan polisi, aksi bikers cilik telah mencegah aksi ugal-ugalan sepeda motor yang sering dilakukan para pelaku balapan liar. Cuaca kota pekanbaru juga relatif kondusif meski sempat terjadi hujan lokal berintensitas riangan. Keadaan ini mendukung jumlah warga menikmati malam liburan di kawsan jalan Cut Nyak Dien malam ini.(Surya)

Jumat, 29 Januari 2010

Tinggal Anda Yang Belum Menikamti Uang Dari Internet Dengan Jurus Mas Joko!

Daya Beli Koran Pekanbaru Tertinggi

WajibNulis - Rata-rata orang dewasa Kota Pekanbaru mempunyai daya beli surat kabar harian senilai Rp.142.000 dalam sebulan. Nilai rata-rata daya beli koran itu dilansir oleh Serikat Surat Kabar (SPS) berdasarkan data survei LP3S. Data ini lebih tinggi dibanding kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini juga dinilai sebagai indikasi kebutuhan informasi dan tingkat ekonomi rakyat Riau secara umum relatif meningkat.

Anggota SPS Pusat Asmono Wikan, sebagai nara sumber dalam acara Pelatihan Manajemen Pers 2010 memaparkan, keadaan itu merupakan peluang bagi pertumbuhan surat kabar di Riau, Pekanbaru khususnya.

Menurut Asmono Wikan, kemampuan beli orang dewasa hasil survei LP3S tersebut dihitung rata-rata dengan cara beli koran baik secara langganan, maupun secara eceran dalam sebulannya. Sehingga, prospek pertumbuhan surat kabar Riau masih dinilai tinggi.

Kota Pekanbaru bahkan sempat masuk dalam daftar SPS sebagai kota yang terbanyak menerbitkan surat kabar sejak reformasi bergulir. Meski pertumbuhannya kuantitasnya menyusut dalam beberapa tahun terakhir, namun masih dinilai sebagai kota yang berpotensi untuk pengembangan surat kabar.(Surya)

Kapal Tradisional Diminta Waspada Gelombang Kepri

WajibNulis - Keadaan gelombang laut wilayah perairan Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih perlu diwaspadai pelayaran. Keadaan itu menyusul ketinggian gelombang maksimum lebihj dari tiga meter. Selain itu, pengaruh cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang pasang itu berbahaya bagi pelayaran, khususnya pelayaran tradisional nelayan.

Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan ketinggian gelombang perairan kepulauan Natuna, Matak, Tarempa dan Dabo Singkep sekitarnya mencapai 2 meter hingga 3,5 meter.

Sementara itu, gelombang perairan Pulau Batam, Selat Singapura dan Tanjung Pinang mencapai rata-rata 2 meter hingga 3 meter. Gelombang sering terjadi akibat adanya cuaca buruk dari tekanan rendah Laut Cina Selatan.

Daerah Kepulauan Riau yang paling sering mengalami pengaruh cuaca buruk tersebut adalah kepulauan Natuna, Matak, Tarempa Dabo Singkep sekitarnya. Sedangkan wilayah pesisir Provinsi Riau yang sering juga terkena imbasnya adalah pesisir Riau bagian Selatan sekitar perairan Inderagiri Hilir. Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Warih mengatakan, pelayaran yang perlu sekali waspada adalah kapal tradisonal yang sering dibawa nelayan melaut.(Surya)

Bank Riau Diminta Sedia Pinjaman UKM ke Pengrajin Songket Melayu

WajibNulis - Pengrajin Songket Melayu akan dimudahkan untuk memperoleh modal bantuan dari perbankan. Fasilitas kemudahan pinjaman modal ini disediakan dari bank daerah yaitu Bank Riau. Program pinjaman itu khusus untuk Usaha Kecil Menengah(UKM) yang ada di perbankan saat ini.

Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Suraji mengatakan, usaha merekomendasikan pinajman bagi pengrajin songket tersebut merupakan tindak lanjut dari himbauan Walikota Pekanbaru untuk memakai baju Songket Melayu kepada pegawai dan tenaga guru dilingkungan Pemko Pekanbaru.

"Dalam waktu dekat kita akan mengundang para UKM yang menekuni songket di Pekanbaru. Sehingga koordinasi untuk pinjaman modal dan produksi songket bagi kebutuhan salah satu pakaian kerja pegawai akan cepat dipenuhi,"ungkap Suraji.(Surya)

Teliti Isi Bensin di SPBU

WajibNulis - Ulah dari petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali menjadi keluhan bagi sejumlah warga. Meski telah ditertibkan secara rutin oleh Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag), namun kecurangan takaran masih tetap terjadi.

Seorang warga Kulim Pekanbaru, Khidir mmarah-marah kepada petugas SPBU yang berada di jalan Hang Tuah Ujung. Kemarahan Khidir ini meledak saat melihat beberapa kali petugas pengisi bensin di SPBU tersebut mengurangi takaran mereka kepada pelanggannya. Setiap pelanggan yang lengah dan tidak melihat agro pengisian, maka saat itulah oknum petugas itu beraksi.

"Sering terjadi saat waktu pagi hari ketika antrian lagi panjang. Bagi warga yang tergesa dan tidak melihat meteran pengisiaan akan jadi korban kecurangan mereka. Sampai giliran saya, maka saat itu lah saya marahi dia. Sudah banyak yang menjadi korban mereka,"ungkap Khidir kepada RiauInfo.

Sementara itu, Disperindag mencatat sebanyak 21 SPBU yang telah ditertibkan dan disegel selama tahun 2009 silam. Sedangkan pada tahun ini, baru sekitar 2 SPBU yang menjadi sasaran penertiban meterannya. Kepala Bidang Pengawasan Disperindag Kota Pekanbaru, Khairizal mengatakan, hasil penertiban mendapatkan selisih sekitar 0,3 persen dari takaran sesungguhnya. Hasil ini akan ditidaklanjuti oleh Badan Meterologi untuk diperbaiki.(Surya)

Kamis, 28 Januari 2010

WajibNulis - Buku Jawaban Dari Cikeas saat ini juga dijajakan di lampu merah kota Pekanbaru. Buku Gurita Cikeas juga dijajakna oleh para penjual yang sama di sejumlah titik lampu merah. Harga buku yang bertemakan saling kontraversi terkait yayasan Cikeas itu Rp.50.000 per satu eksemplar.

Bagi yang selama ini merasakan sulit mencari buku-buku tersebut telah bisa mendapatkannya secara mudah di titik yang ada lampu merahnya, persimpangan jalan Sudirman dan jalan Nangka (T.Tambusai).

Para penjual buku yang kontroversial tersebut mengaku masih banyak peminat buku itu. Umumnya pembeli kebanyakan dari pengguna jalan yang pakai kendaraan roda empat. Mereka telah memulai menjual buku itu sejak sepekan terakhir. Omsetnya relatif meningkat dan banyak dibandingkan dari penjaja koran di tempat yang sama.(Surya)

Riau Terbanyak Mengalami Karhutla

WajibNulis - Sejumlah provinsi mulai berlangganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Pulau Sumatera dalam pekan terkahir bulan ini. Sementara, Riau tercatat sebagai provinsi yang berlangganan karhutla terbanyak di Sumatera. Selain Riau, korban karhutla pada Kamis (28/01/10) ini adalah Provinsi Nangroe Aceh Darusslam (NAD), Sumatera Utara, Jambi dan Provinsi Bangka Belitung.

Berdasar data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, Provinsi Riau sendiri mengalami sebanyak 23 titik api. Sedangkan Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jambi dan Bangka Belitung mamsing-masing hanya punya satu titik api.

Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 27 titik di wilayah Pulau Andalas hari ini. Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Sanya mengatakan, peluang hujan mulai berkurang di sejumlah wilayah Sumatera.

Keadaan itu menyusul terpecahnya konsentrasi awan akibat gangguan tekanan rendah dari Samudera Hindia. Sehingga, cuaca cerah berawan sering terjadi dan menajdi peluang perkembangan titik api.(Surya)

Pemasangan Kompor Gas Konversi Kembali Disosialisasikan

WajibNulis - Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) baru menyadari, bahwa sosialisasi pemasangan dan penggunaan kompor gas 3 Kg, program konversi yang asli secara resmi datang di tempat mereka, Kamis (28/01/10) ini. Pasalnya, sebelum tim sosialisasi dari distributor tabung gas ini datang, sepekan sebelumnya ada yang mengaku sebagai tim sosialisasi dari Dinas Perindusterian dan Perdagangan dan Pertamina. Bedanya, mereka menawarkan pilihan lain selang terbaru yang tahan akan ledakan.

Bahkan, mereka yang mengaku sebagai tim sosialisasi itu sedikit mengancam sejumlah IRT di Kelurahan Wonorejo, Keamatan Marpoyan Damai dengan alsan selang yang digunakan tabung gas pembagian itu tidak sesuai dengan yang aslinya. Namun sejumlah IRT mengaku tidakm yakin dengan kedatangan orang yang menyamar tersebut.

"Mereka menawarkan selang dengan harga Rp.300.000 plus memasangkannya pada waktu itu. Tapi kami tidak yakin dengan mereka. Karena ketua RT kami telah memesankan bahwa sosialisasi penggunaan kompor gas akan diumumkan di musala seperti hari ini,"ungkap Rini seorang IRT RT/RW 05/05 di daerah tersebut.

Ketua RT Achmad Daroni mengakui bahwa petugas sosialisasi pemasangan dan penggunaan kompor gas secara resmi akan menghubunginya sebagai ketua RT. Sehingga para IRT dikumpulkan melalui pengeras suara dari musala seperti hari ini. Menurut Achmad, distributor menghimbau agar para IRT menerapkan dan menggunakan kompor gas sesuai dengan instruksi yang telah diterangkan dalam tahapan sosialisasi ini.(Surya)

Jumlah Kebakaran Hutan dan Lahan Riau Meningkat

WajibNulis - Jumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meningkat dalam sepekan terakhir. Seperti Kamis (28/01/10) ini, tercatat sebanyak 6 daerah Riau yang mengalami kebakran hutan dan lahan tersebut. Keadaan itu menyusul cuaca cerah berawan dan temperatur maksimum rata-rata mencapai 31 hingga 33 derjat celsius sepanjang siang ini di Riau.

Berdasar data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, sebanyak 6 titik api tersebar di daerah Kota Dumai. Selanjutnya daerah Kabupaten Bengkalis juga mengalami 6 titik api.

Sementara itu, daerah Kabupaten Rokan Hilir, Inderagiri Hulu(Inhu)dan Pelalawan masing-masing mengalami 3 titik api. Tidak ketinggalan daerah Kabupaten Siak dengan 2 titik api. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 23 titik di wilayah Provinsi Riau hari ini. Jumlah tersebut kian meningkat dalam pekan ini.

Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Sanya mengatakan, peluang hujan di Riau masih ada pada hari ini. Namun, peluang hujan turun hanya rentang waktu sore dan malam hari. Wilayah potensi hujan juga terbatas di daerah Riau bagian Tengah dan Selatan.

Hujan di daerah Riau bagian tengah dan Selatan itu hanya berintensitas ringan hingga sedang. Sementara, arah angin umumnya dari Barat Daya hingga ke Barat Laut dengan rata-rata kecepatan antara 5 hingga 25 kilometer perjam. BMKG menilai potensi pertumbuhan kebakran hutan dan lahan di Riau masih tinggi menyusul cuaca cerah berawan yang akan sering terjadi saat ini.(Surya)

Massa Membakar Boneka Wakil Presiden

Ratusan massa dari berbagai kelompok telah melakukan aksi unjuk rasa di Pekanbaru. Aksi untuk menuntut 100 hari kinerja kabinet SBY-Boediono tersebut kian memanas dan memuncak di jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Kamis (28/01/01) ini. Akibatnya, jalan protokol Kota Bertuah ini diblokir oleh aksi tersebut.

Konsentrasi massa lebij terpusat di depan gedung Bank Indonesia Pekanbaru. Alasan massa untuk berkonsentrasi dinilai dari latar belakang Boediono mantan Gubernur BI dan juga masalah Bank Century yang tidak terbuka hingga saat ini.

Massa juga menutup gerbang masuk kantor BI Pekanbaru dengan menyegel dan menduduki pintu tersebut. Keramaian aksi massa tersebut telah memacetkan akses jalan Sudirman. Namun aksi tersebut berlangsung sementara ketika aparat keamanan melakukan penertiban massa agar tidak menutupi badan jalan. Sehingga jalur jalan Sudirman berangsur pulih. Namun massa masih bertahan di pintu gerbang kantor BI Pekanbaru.(Surya)

Rabu, 27 Januari 2010

Demo Seratus Hari SBY-Boediono

PEKANBARU (RiauInfo) - Ratusan polisi telah siaga menjaga jalannya aksi unjuk rasa yang direncanan sejumlah kelompok massa di Pekanbaru, Kamis (28/01/10) ini. Terdapata sejumlah titik konsentrasi penjagaan oleh pihak kepolisian dalam aksi massa yang akan menggelar aksi turun ke jalan terkait 100 hari kabinet SBY-Boediono tersebut.

Diantaranya dalah kawasan jalan Sudirman depan gedung DPRD Riau, sdepan Kejaksaan Tinggi Riau, depan kantor Gubernur dan Mapolda Riau dan depan taman makam pahlawan yang semuanya juga di jalan Sudirman tersebut.

Poltabes Pekanbaru mencatat sedikitnya lebih dari lima kelompok massa yang akan turun ke jalan dalam aksi demonstrasi hari ini. Menurut Kabag Ops Poltabes Pekanbaru Kompol Muji Suprayitno, kelompok massa yang akan menggelar aksi turun ke jalan hari ini diantaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR), BEM Universitas Islam Riau (UIR), BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Suska, Gerakan Mahasiswa dan Pelajar Riau (GEMPUR), GEMA, LIBAS.

Sementara itu, untuk penjagaan aksi, Poltabes Pekanbaru menurunkan sekitar 400 personilnya. Penjagaan tetap dilakukan untuk penertiban aksi tersebut. Dari pantauan RiauInfo, puluhan massa telah terlihat berkumpul di depan taman makam pahlawan saat ini. Mereka mengaku sedang menunggu kelompok massa lainnya untuk melakukan aksi hari ini.(Surya)