Kamis, 28 Januari 2010

WajibNulis - Buku Jawaban Dari Cikeas saat ini juga dijajakan di lampu merah kota Pekanbaru. Buku Gurita Cikeas juga dijajakna oleh para penjual yang sama di sejumlah titik lampu merah. Harga buku yang bertemakan saling kontraversi terkait yayasan Cikeas itu Rp.50.000 per satu eksemplar.

Bagi yang selama ini merasakan sulit mencari buku-buku tersebut telah bisa mendapatkannya secara mudah di titik yang ada lampu merahnya, persimpangan jalan Sudirman dan jalan Nangka (T.Tambusai).

Para penjual buku yang kontroversial tersebut mengaku masih banyak peminat buku itu. Umumnya pembeli kebanyakan dari pengguna jalan yang pakai kendaraan roda empat. Mereka telah memulai menjual buku itu sejak sepekan terakhir. Omsetnya relatif meningkat dan banyak dibandingkan dari penjaja koran di tempat yang sama.(Surya)

Riau Terbanyak Mengalami Karhutla

WajibNulis - Sejumlah provinsi mulai berlangganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Pulau Sumatera dalam pekan terkahir bulan ini. Sementara, Riau tercatat sebagai provinsi yang berlangganan karhutla terbanyak di Sumatera. Selain Riau, korban karhutla pada Kamis (28/01/10) ini adalah Provinsi Nangroe Aceh Darusslam (NAD), Sumatera Utara, Jambi dan Provinsi Bangka Belitung.

Berdasar data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, Provinsi Riau sendiri mengalami sebanyak 23 titik api. Sedangkan Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jambi dan Bangka Belitung mamsing-masing hanya punya satu titik api.

Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 27 titik di wilayah Pulau Andalas hari ini. Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Sanya mengatakan, peluang hujan mulai berkurang di sejumlah wilayah Sumatera.

Keadaan itu menyusul terpecahnya konsentrasi awan akibat gangguan tekanan rendah dari Samudera Hindia. Sehingga, cuaca cerah berawan sering terjadi dan menajdi peluang perkembangan titik api.(Surya)

Pemasangan Kompor Gas Konversi Kembali Disosialisasikan

WajibNulis - Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) baru menyadari, bahwa sosialisasi pemasangan dan penggunaan kompor gas 3 Kg, program konversi yang asli secara resmi datang di tempat mereka, Kamis (28/01/10) ini. Pasalnya, sebelum tim sosialisasi dari distributor tabung gas ini datang, sepekan sebelumnya ada yang mengaku sebagai tim sosialisasi dari Dinas Perindusterian dan Perdagangan dan Pertamina. Bedanya, mereka menawarkan pilihan lain selang terbaru yang tahan akan ledakan.

Bahkan, mereka yang mengaku sebagai tim sosialisasi itu sedikit mengancam sejumlah IRT di Kelurahan Wonorejo, Keamatan Marpoyan Damai dengan alsan selang yang digunakan tabung gas pembagian itu tidak sesuai dengan yang aslinya. Namun sejumlah IRT mengaku tidakm yakin dengan kedatangan orang yang menyamar tersebut.

"Mereka menawarkan selang dengan harga Rp.300.000 plus memasangkannya pada waktu itu. Tapi kami tidak yakin dengan mereka. Karena ketua RT kami telah memesankan bahwa sosialisasi penggunaan kompor gas akan diumumkan di musala seperti hari ini,"ungkap Rini seorang IRT RT/RW 05/05 di daerah tersebut.

Ketua RT Achmad Daroni mengakui bahwa petugas sosialisasi pemasangan dan penggunaan kompor gas secara resmi akan menghubunginya sebagai ketua RT. Sehingga para IRT dikumpulkan melalui pengeras suara dari musala seperti hari ini. Menurut Achmad, distributor menghimbau agar para IRT menerapkan dan menggunakan kompor gas sesuai dengan instruksi yang telah diterangkan dalam tahapan sosialisasi ini.(Surya)

Jumlah Kebakaran Hutan dan Lahan Riau Meningkat

WajibNulis - Jumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meningkat dalam sepekan terakhir. Seperti Kamis (28/01/10) ini, tercatat sebanyak 6 daerah Riau yang mengalami kebakran hutan dan lahan tersebut. Keadaan itu menyusul cuaca cerah berawan dan temperatur maksimum rata-rata mencapai 31 hingga 33 derjat celsius sepanjang siang ini di Riau.

Berdasar data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan, sebanyak 6 titik api tersebar di daerah Kota Dumai. Selanjutnya daerah Kabupaten Bengkalis juga mengalami 6 titik api.

Sementara itu, daerah Kabupaten Rokan Hilir, Inderagiri Hulu(Inhu)dan Pelalawan masing-masing mengalami 3 titik api. Tidak ketinggalan daerah Kabupaten Siak dengan 2 titik api. Sehingga jumlah kebakran hutan dan lahan mencapai 23 titik di wilayah Provinsi Riau hari ini. Jumlah tersebut kian meningkat dalam pekan ini.

Kepala kantor BMKG Pekanbaru Philip Mustamu melalui staf analisa Sanya mengatakan, peluang hujan di Riau masih ada pada hari ini. Namun, peluang hujan turun hanya rentang waktu sore dan malam hari. Wilayah potensi hujan juga terbatas di daerah Riau bagian Tengah dan Selatan.

Hujan di daerah Riau bagian tengah dan Selatan itu hanya berintensitas ringan hingga sedang. Sementara, arah angin umumnya dari Barat Daya hingga ke Barat Laut dengan rata-rata kecepatan antara 5 hingga 25 kilometer perjam. BMKG menilai potensi pertumbuhan kebakran hutan dan lahan di Riau masih tinggi menyusul cuaca cerah berawan yang akan sering terjadi saat ini.(Surya)

Massa Membakar Boneka Wakil Presiden

Ratusan massa dari berbagai kelompok telah melakukan aksi unjuk rasa di Pekanbaru. Aksi untuk menuntut 100 hari kinerja kabinet SBY-Boediono tersebut kian memanas dan memuncak di jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Kamis (28/01/01) ini. Akibatnya, jalan protokol Kota Bertuah ini diblokir oleh aksi tersebut.

Konsentrasi massa lebij terpusat di depan gedung Bank Indonesia Pekanbaru. Alasan massa untuk berkonsentrasi dinilai dari latar belakang Boediono mantan Gubernur BI dan juga masalah Bank Century yang tidak terbuka hingga saat ini.

Massa juga menutup gerbang masuk kantor BI Pekanbaru dengan menyegel dan menduduki pintu tersebut. Keramaian aksi massa tersebut telah memacetkan akses jalan Sudirman. Namun aksi tersebut berlangsung sementara ketika aparat keamanan melakukan penertiban massa agar tidak menutupi badan jalan. Sehingga jalur jalan Sudirman berangsur pulih. Namun massa masih bertahan di pintu gerbang kantor BI Pekanbaru.(Surya)